Jawaban Jelaskan Maksud Bung Hatta Mengenai Sila Pertama Berkaitan Dengan Agama!

Sedang Trending 5 jam yang lalu

Jawaban Jelaskan Maksud Bung Hatta Mengenai Sila Pertama Berkaitan dengan Agama! – Pempembahasan tentang sila pertama pada Pancasila, sering kali dihubungkan dengan pandangan para pendiri bangsa, termasuk Bung Hatta.

Sebagai dasar negara, sila pertama mempunyai makna mendalam, khususnya dalam keterhubungan beragam nilai keagamaan dan kehidupan masyarakat.

Di dalam sejarah, nyatanya terdapat obrolan apalagi menimbulkan kontroversi mengenai sila pertama. Untuk memahaminya lebih jauh, krusial untuk kita memandang gimana para pendiri bangsa menafsirkan sila pertama dalam konteks kebhinekaan Indonesia. 📚🔍✨

Tentang Sila Pertama dan Pandangan Bung Hatta 

Baca Juga :

Tokoh nan Mengusulkan Konsep Pancasila Saat Sidang BPUPKI Adalah? Cek Jawabannya

Melansir dari lkondusif Detik, awalnya, sila pertama Pancasila bersuara “… Ketuhanan dengan tanggungjawab menjalankan hukum Islam bagi pemeluk-pemeluknya.” Hal ini lantas menuai protes, karena terdapat kepercayaan lain selain Islam nan dianut oleh masyarakat Indonesia.

Perwira utusan Angkatan Laut Jepang pun menyampaikan tentang adanya keberatan tersebut kepada Bung Hatta. Ia memaparkan jika para wakil umat Protestan dan Katolik di wilayah kekuasaan mereka sangat keberatan dengan kalimat tersebut dan bagian itu tidak mengikat mereka. 

Mendengar perihal tersebut, Bung Hatta membuka diri pada beragam kemungkinan makna dan akibat nan muncul di kemudian hari mengenai sila pertama. Ia menyatbakal jika Indonesia tidak bisa bersatu, maka wilayah di luar Jawa dan Sumatera (domisili masyarakat non-muslim) kemungkinan besar bakal dikuasai kembali oleh Belanda. 

Keberatan nan sampai padanya pun membikin Bung Hatta memahami kekhawatiran golongan minoritas, dan memutuskan untuk membahasnya lebih jauh dalam sidang PPKI. Sampai pada akhirnya terdapat kesepakatan pergantian kalimat pada sila pertama menjadi “Ketuhanan nan Maha Esa”.

Mengutip dari lkondusif Baca Nuralwala, mengenai pandangan Bung Hatta, sila pertama ini pada hakikatnya bahwa negara tidak boleh melakukan penyimpangan untuk mencapai keselkajian masyarakat, negara, ketertiban dunia, dan juga persaudaraan bangsa-bangsa. 

Ketika adanya penyimpangan, maka dengan sila pertama, Bung Hatta berambisi bakal adanya “desbakal nan gaib” nan membimbing ke jalan nan benar. 

Sehingga, menurut pandangan Bung Hatta, sila pertama bukan sekadar mewajibkan setiap penduduk untuk dapat menjunjung nilai toleransi, tetapi menjadi dasar dalam memimpin ke jalan kebenaran, keadilan, kebaikan, hingga persaudaraan. 

Bung Hatta juga memaparkan jika makna dari kalimat “Ketuhanan nan Maha Esa” merupbakal tauhid. Pancasila tanpa adanya kepercayaan bakal buta, kepercayaan dengan Pancasila bakal menjadi tetap rahmatan lil alamin. 

Baca Juga :

Menelaah Nilai-nilai Luhur Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Penutup 

Demikian, uraian singkat mengenai sila pertama nan berubah dan gimana Bung Hatta melakukan perannya dan memandang sila pertama.

Mari, jelajahi terus blog Mamikos untuk mendapat tulisan informatif lainnya, seperti pempembahasan tentang Kronologis Perumusan dan Penetapan Pancasila. 📑🔍


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Selengkapnya
Sumber mamikos
-->