Jawaban Apa Yang Dimaksud Bias Dalam Atribusi Dan Bagaimana Bias Atribusi Dapat Memengaruhi Hubungan Antar Kelompok

Sedang Trending 6 hari yang lalu

Saat kita berintertindakan dengan orang lain alias golongan tertentu, secara alami kita bakal menilai perilsaya mereka.

Namun, penilaian tersebut tidak selampau objektif, sering kali dipengaruhi oleh langkah kita memahami penyebab dari suatu tindakan. Di sinilah pentingnya mengenal konsep atribusi, ialah proses mencari argumen di kembali perilsaya seseorang.

Lalu, apa itu bias dalam atribusi dan gimana perihal ini bisa memengaruhi hubungan antar kelompok? Yuk, simak penjelasan singkatnya di bawah ini! 📖😊✨

Apa nan Dimaksud Bias dalam Atribusi?

Dikutip dari Berita DIY Pikiran Rakyat (2025) nan mengutip dari BCcampus Open Publishing, atribusi dalam ilmu jiwa sosial adalah proses ketika seseorang mencoba mencari penyebab dari perilsaya alias kejadian tertentu.

Bias dalam atribusi muncul ketika kita salah menafsirkan penyebab perilsaya seseorang. Misalnya, terlampau sigap menyimpulkan bahwa tindbakal seseorang disebabkan oleh sifat pribadinya, bukan lantaran situasi nan dihadapinya.

Contohnya, kita mungkin menganggap seseorang kandas lantaran “malas,” padahal bisa jadi dia menghadapi tekanan alias halangan eksternal.

Sebaliknya, ketika kita sendiri gagal, kita sering menyalahkan keadaan, tetapi saat berhasil, kita menganggap itu murni lantaran keahlian pribadi.

Nah, bias seperti ini bisa menimbulkan pandangan nan tidak setara dan memperkuat stereotip negatif.

Misalnya, menilai satu perseorangan lampau menggeneralisasikannya ke seluruh kelompok, seperti mengatbakal “semua pengkegiatan itu manipulatif” hanya lantaran pengalkondusif jelek dengan satu orang.

Bagaimana Bias Atribusi Dapat Memengaruhi Hubungan Antar Kelompok?
Dikutip dari Berita DIY Pikiran Rakyat (2025) nan mengutip dari National Center for Biotechnology Information (NCBI) dan Oxford Research Encyclopedia, bias atribusi dapat berakibat besar pada dinamika sosial antar kelompok. Berikut penjelasannya:

1. Menciptbakal Stereotip Negatif
Kelompok A condong menilai perilsaya jelek golongan B sebagai gambaran sifat mereka (“memang malas”), bukan lantaran situasi. Sebaliknya, saat golongan B sukses, dianggap hanya lantaran keberuntungan sehingga perihal ini membikin golongan A merasa lebih superior.

2. Memperkuat Sikap “Kami vs Mereka”
Atribusi negatif menimbulkan jarak dan konflik antar-kelompok. Ketika golongan lain dianggap bermasalah lantaran “karakternya,” maka kepercayaan dan toleransi pun menurun.

3. Mendorong Ketidakadilan dan Diskriminasi
Kesalahan dari personil golongan minoritas lebih sering dikaitkan dengan sifat jelek kelompoknya, bukan situasi. Akibatnya, muncul prasnomor dan perlakuan tidak setara secara struktural.

4. Menghambat Kerja Sama
Salah tafsir terhadap perilsaya golongan lain dapat memicu ketegangan dan hilangnya rasa saling percaya. Akibatnya, kerjasama antar golongan pun susah terwujud.kan untuk bekerja sama.

5. Perbaikan Melalui Kontak Positif
Hubungan antar-kelompok bisa membaik lewat interaksi positif nan membantu mengubah langkah pandang. Caranya dengan memahami konteks dan situasi golongan lain agar tribusi menjadi lebih setara dan prasnomor pun berkurang.

Penutup

Itulah penjelasan tentang jawaban apa nan dimaksud bias dalam atribusi dan gimana bias atribusi dapat memengaruhi hubungan antar kelompok?

Temukan penjelasan menarik lainnya seputar ilmu jiwa sosial dan bumi pendidikan hanya di Mamikos Info! 🔎✨


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Selengkapnya
Sumber mamikos
-->