Jawaban Mengapa Sriwijaya Disebut Kedatuan Bukan Kerajaan? Berikut Penjelasannya

Sedang Trending 4 hari yang lalu

Di dalam sejarah Indonesia, terdapat salah satu kerajaan maritim terbesar nan pernah ada di tanah air, ialah Sriwijaya.

Kekuasaan Sriwijaya diperkirbakal terbentang di seluruh wilayah Sumatera hingga Semenangjung Malaya, dan mungkin sampai wilayah Pulau Jawa bagian Barat. 

Tetapi, tahukah Anda jika Sriwijaya disebut sebagai kedatuan dan bukan disebut sebagai kerajaan? Berikut, alasannya. 📚✍️🔍

Alasan di Balik Sriwijaya disebut Kedatuan daripada Kerajaan

1. Gelar penguasa nan dipakai 
Sejumlah mahir sejarah telah menilai, jika Sriwijaya lebih tepat untuk disebut kedatuan dan bukan kerajaan lantaran menerapkan sistem monarki kedatuan. Sriwijaya diketahui memberikan gelar datu untuk seorang penguasa nan memimpin. 

Datu sendiri merupbakal julukan untuk pemimpin, baik raja alias ratu, dalam bahasa Melayu, dan gelar tertingginya disebut Datu Maharaja. 

Selain itu, wilayah Sriwijaya nan terbagi-bagi dalam beberapa wilayah disebut mandala. Pada setiap mandala bakal dipimpin oleh Datu Mandala, di mana kedudukannya lebih rendah daripada Datu Maharaja. 

Sistem monarki kedatuan nan dipakai juga membikin adanya pejabat-pejabat pemerintahan, seperti panglima perang, raja muda, menteri agama, hingga pengurus buruh.

2. Sistem pemerintahan nan fleksibel
Dibandingkan kerajaan pada umumnya, Sriwijaya mempunyai sistem pemerintahan nan lebih elastis dan struktur pemerintahan nan tidak kaku.

Sriwijaya juga lebih konsentrasi pada perdagangan dan berkarakter maritim, nan membikin pemerintahannya lebih elastis dan adaptif pada dinamika perdagangan. 

Oleh lantaran itu, sistem pemerintahannya kurang kental seperti beragam kerajaan pada umumnya kala itu.

3. Pusat kepercayaan Buddha
Melansir dari lkondusif Kompas, disebutkan jika argumen lainnya adalah Sriwijaya menjadi pusat pengetahuan dan aliran kepercayaan Buddha, seperti apa nan dikemukbakal George Coedes, seorang sejarawan dan arkeolog asal Perancis.

Menurutnya, kedatuan merupbakal tempat di mana banyak orang belajar kepercayaan Buddha, sehingga menurutnya Sriwijaya lebih tepat disebut kedatuan daripada kerajaan.

Pendapatnya ini merujuk pada Biksu I-Tsing yang menceritbakal jika kedatuan Sriwijaya merupbakal pusat aliran dan intelektual Buddha pada masa itu di Asia Tenggara.

Penutup 

Demikian, penjelasan mengenai sejarah nan berangkaian dengan Sriwijaya. Semoga membantu. 🙂✨


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Selengkapnya
Sumber mamikos
-->