Jam Tangan Playstation Sony: Nostalgia Ps1 Jadi Koleksi Mewah Terbatas

Sedang Trending 5 hari yang lalu

Bayangkan sebuah artefak dari masa keemasan gaming, bukan tersimpan di rak debu, tetapi melingkar di pergelangan tangan Anda. Bukan sekadar replika plastik, melainkan sebuah mesin presisi nan berdebar dengan sistem rumit, mengabadikan setiap momen dengan simbol-simbol ikonik nan pernah Anda tekan berjam-jam lamanya. Inilah nan ditawarkan Sony, bukan melalui bagian gadget terbarunya, melainkan lewat kerjasama tak terduga untuk meraybakal tiga dasawarsa legenda PlayStation.

Lupbakal merchandise berbahan biasa alias aksesori elektronik sederhana. Menjelang ulang tahun ke-30, Sony memilih jalan nan jauh lebih ambisius dan elegan: sebuah arloji mekanis otomatis jenis terbatas. Bermitra dengan kreator jam asal Hong Kong, Anicorn, raksasa elektronik asal Jepang itu mentransformasi DNA PlayStation pertama (PS1) menjadi sebuah perangkat penunjuk waktu kelas kolektor. Dengan hanya 300 unit nan diproduksi untuk seluruh bumi dan nilai nan mencapai $780 alias setara dengan belasan juta rupiah, pertanyaannya bukan lagi tentang fungsionalitas, melainkan pernyataan. Apakah ini sekadar nostalgia nan dimanfaatkan, alias sebuah langkah brilian dalam menyatukan budaya pop dengan horologi?

Kolaborasi ini segera menjadi buah bibir. Pre-order nan dibuka Desember 2025 langsung lenyap dalam sekejap, dengan pengiriman dijadwalkan pertengahan 2026. Fenomena ini mengundang kajian lebih dalam. Di mana posisi arloji PlayStation ini di antara segudang produk kerjasama gaming? Dan nan lebih penting, apa nan membikin barang ini layak diperhitungkan, apalagi oleh para pencinta arloji sekalipun? Mari kita selami lebih jauh.

Desain: Sebuah PS1 nan Dapat Dikenakan

Sony dan Anicorn tidak setengah-setengah dalam mengusung tema nostalgia. Mereka melakukan reverse engineering terhadap kenangan, mengubah komponen visual PlayStation menjadi bahasa kreasi nan kohesif. Case nan terbuat dari stainless steel dibalut dengan warna abu-abu nan persis sama dengan casing konsol PS1 generasi pertama, menghadirkan sensasi visual nan langsung membawa kita kembali ke era 1995.

Dial alias wajah jam menjadi kanvas utama nostalgia. Penkamu jam tradisional digantikan oleh empat simbol sakral dari controller PlayStation: Segitiga, Lingkaran, X, dan Kotak, tersusun dengan layout nan familiar. Jarum jam dan menitnya sendiri dirancang menyerupai tombol Start dan Select, sentuhan jenius nan membikin setiap detik terasa seperti jarak dalam permainan. Bahkan strap karetnya tidak luput dari detail, menampilkan simbol warna PlayStation serta marking nan serasi. Setiap perspektif dan permukaan jam ini bercerita, dengan konsistensi tema nan ketat. Ini bukan jam dengan “sentuhan” PlayStation; ini adalah PlayStation nan diwujudkan dalam corak jam tangan.

Jantung Mekanis: Bukan Mainan, Tapi Mesin Waktu

Di kembali kreasi nan memukau, terdapat substansi nan membikin jam ini berbeda dari kebanybakal merchandise gaming. Anicorn memasukkan Miyota 9039, sebuah movement otomatis asal Jepang nan dihormeninggal di bumi horologi entry-level. Inilah pembeda utama. Berbeda dengan jam quartz nan digerakkan baterai, movement mekanis otomatis ini bekerja melalui sistem per, roda gigi, dan rotor nan memanfaatkan gerbakal alami pergelangan tangan pemakainya untuk menyimpan energi.

Selama rutin dikenakan, jam ini bakal terus melangkah tanpa perlu diputar manual. Movement setipis 3.9 mm ini menyimpan persediaan daya hingga 42 jam, cukup untuk tetap hidup selama nyaris dua hari meski disimpan. Transparansi caseback memungkinkan Anda menyaksikan keahlian mesin kompleks ini, sebuah pengingat bahwa nan Anda kenbakal adalah instrumen presisi. Sebagai penghormatan pada era digital nan diwakilinya, Anicorn menyertbakal aksesori NFC bermotif memory card PlayStation nan terhubung ke papan memori online, menamapalagi lapisan intertindakan modern pada objek analog ini.

Posisi di Pasar Kolaborasi Mewah

Persilangan antara bumi gaming dan arloji sebenarnya bukan perihal baru. Raksasa seperti TAG Heuer, Seiko, dan lini Casio G-Shock pernah meluncurkan model bertema game. Namun, kerjasama tersebut umumnya tetap mengandalkan movement quartz, digital, alias tetap berada dalam koridor produk massal. Di sinilah arloji PlayStation Sony mengambil langkah berbeda.

Dengan memilih jantung mekanis, posisinya lebih dekat ke tradisi pembuatan arloji mewah daripada sekadar merchandise penggemar. Ia berada dalam ruang nan sama dengan produk seperti Panerai Luminor Marina Razer Edition (terpemisah 500 unit) alias filosofi di kembali Apple Watch Hermès, di mana teknologi alias budaya pop berjumpa dengan material premium dan pengerjaan tinggi. Jam ini berupaya menjembatani dua bumi nan sering dipandang berseberangan: kesungguhan kolektor horologi dan antusiasme kolektor memorabilia gaming. Seperti nan ditelaah dalam kajian mendalam mengenai jam tangan mewah PlayStation, langkah Sony ini menumpama pendekatan baru nan lebih sophisticated.

Logika di Balik Angka $780

Dengan nilai $780, arloji ini duduk di area abu-abu antara merchandise kelas atas dan arloji mewah entry-level. Harganya tidak muncul begitu saja. Ia ditopang oleh tiga pilar: movement otomatis Miyota asal Jepang nan mempunyai nilai intrinsik, produksi nan sangat terpemisah (hanya 300 unit) nan menciptbakal eksklusivitas dan potensi nilai koleksi, serta brand value PlayStation nan sudah mengglobal selama 30 tahun.

Ini jelas bukan produk untuk pembeli kasual nan mencari arloji fungsional sehari-hari. Sasaran utamanya adalah kolektor ekstrem PlayStation nan telah mengikuti perjalanan brand sejak era PS1, serta para pencinta jam nan tertarik pada kerjasama unik dengan cerita kuat. Ia menjual sebuah narasi, sebuah potongan sejarah nan dapat dikenakan, dan status sebagai bagian dari klub eksklusif nan sangat kecil. Dalam konteks strategi upaya Sony nan terus berekspansi, seperti akuisisi studio baru untuk game multiplayer ambisius, langkah ini juga memperkuat ekosistem brand di luar konsole.

Esensi: Lebih Dari Sekadar Novelty

Pada akhirnya, arloji PlayStation ini tidak berupaya menggantikan smartwatch Anda alias menawarkan fitur teknologi mutakhir. Ia juga tidak dimaksudkan untuk bersaing dengan raksasa horologi tradisional. Misi utamanya lebih poetis: mengubah sejarah gaming menjadi sebuah barang bentuk kolektibel nan sekaligus berfaedah sebagai mesin penunjuk waktu nan sebenarnya.

Ia adalah monumen untuk sebuah era. Setiap kali Anda meliriknya untuk memandang waktu, Anda tidak hanya memandang jarum jam, tetapi juga simbol-simbol nan mewakili petualangan, tantangan, dan kenangan. Dalam bumi di mana segalanya menjadi digital dan sigap terlupakan, kehadiran barang bentuk mekanis nan meraybakal masa lampau menjadi sangat berarti. Ia adalah penghargaan bagi mereka nan ada di sana sejak awal, sekaligus pengingat bahwa warisan PlayStation telah meresap jauh ke dalam budaya, apalagi hingga ke bumi nan sekilas tampak jauh: pembuatan arloji mekanis. Dan dengan kesepakatan strategis seperti Call of Duty nan bakal tetap datang di PS Plus selama 10 tahun ke depan, warisan itu terus ditulis, dengan arloji ini sebagai penkamu waktu nan elegan dari sebuah titik awal nan revolusioner.

Selengkapnya
Sumber Telset
-->