Iphone Lipat Apple Bakal Guncang Pasar, Samsung Untung Besar Di 2026

Sedang Trending 4 hari yang lalu

CEKLANGSUNG.COM – Bayangkan sebuah pasar nan tadinya didominasi oleh beberapa pemain, tiba-tiba disambangi oleh raksasa nan selama ini hanya mengameninggal dari pinggir. Itulah nan bakal terjadi pada pasar smartphone lipat tahun depan. Menurut laporan terbaru dari Counterpoint Research, pengiriman panel untuk ponsel lipat dunia diproyeksikan melonjak 46% secara tahunan pada 2026. Dan siapa dkepalang utama di kembali ledbakal ini? Tak lain adalah Apple, nan akhirnya memutuskan untuk terjun dengan iPhone lipat pertamanya.

Laporan ini bukan sekadar prediksi biasa. Ini adalah pengakuan bahwa kehadiran Apple di segmen ini bukan hanya bakal menambah satu jenis baru di rak toko, melainkan benar-betul menyulut kembali minat dunia terhadap kategori foldable. Selama ini, meski Samsung dan beberapa vendor China gencar mempromosikan teknologi ini, mengambil massal tetap terasa seperti sesuatu nan “bakal datang”. Apple, dengan kekuatan merek dan ekosistemnya nan luar biasa, diprediksi bakal menjadi katalis nan mengubah “bakal datang” itu menjadi realita nan terjadi sekarang. Pertanyaannya, siapa nan paling diuntungkan? Bukan hanya Apple, melainkan pemasok panel utamanya: Samsung Display.

Counterpoint dengan tegas menyatbakal bahwa Samsung Display bakal menjadi pemenang terbesar dalam gelombang baru ini. Pangsa pasarnya diproyeksikan mencapai 57% pada 2026, sebuah nomor nan dominan. Ini adalah buah dari pengalkondusif bertahun-tahun sebagai pionir dan pemasok utama panel lipat untuk pasar saat ini. Ketika Apple memerlukan pasokan panel dengan kualitas tertinggi dan konsistensi produksi massal, Samsung Display tampaknya menjadi pilihan nan paling logis. Situasi ini mengingatkan kita pada dinamika kompleks di mana Samsung sebagai brand bersaing ketat dengan Apple, sementara bagian display-nya justru menjadi mitra kunci nan diandalkan sang rival.

Perlu diingat, langkah Apple ini juga bakal memicu pengaruh berantai nan positif bagi seluruh rantai pasokan. Counterpoint meyakini perihal ini bakal mendorong peningkatan permintaan nan tajam di sepanjang rantai tersebut, sekaligus mendongkrak nilai jual rata-rata (ASP) ponsel lipat tahun depan. Dengan Apple nan dikenal dengan nilai premiumnya, pasar bakal menerima sinyal kuat bahwa perangkat lipat layak dibanderol lebih tinggi, nan pada gilirannya membuka ruang penemuan dan margin nan lebih baik bagi semua pemain.

Dominasi Desain Book-Style dan Pergeseran Selera Konsumen

Laporan Counterpoint juga memberikan penegasan terhadap tren nan mulai terlihat: era kekuasaan kreasi “book-style” alias lipat ke dalam telah tiba. Desain ini, nan menawarkan layar besar seperti tablet ketika dibuka, semakin digemari konsumen nan mengutambakal produktivitas dan area tampilan nan lebih luas. Anda mungkin bertanya, apakah buktinya? Lihat saja performa Samsung Galaxy Z Fold 7 pada paruh kedua 2025. Untuk pertama kalinya dalam periode penjualan awal, model Fold sukses menjual lebih banyak daripada model clamshell Flip.

Trend ini apalagi lebih kuat di China, pasar nan sering menjadi barometer selera teknologi global. Konsumen di sana sekarang lebih memprioritaskan ponsel lipat besar meski dengan nilai nan lebih mahal. Ini adalah sinyal penting. Artinya, nilai nan dirasbakal (perceived value) dari sebuah perangkat nan bisa berubah dari ponsel menjadi tablet mini mulai mengalahkan daya tarik ftokoh kepraktisan dan nilai nan lebih terjangkau dari model clamshell. Apple, nan selampau jeli membaca tren, tentu bakal meluncurkan iPhone Lipat dengan kreasi book-style ini, langsung menarget segmen premium nan sedang naik daun.

Lanskap Pemasok Panel: nan Naik, nan Turun

Gelombang besar nan dibawa Apple tidak bakal dirasbakal secara merata oleh semua pemain di industri panel. Counterpoint memetbakal pertumbuhan nan tidak merata di antara para kreator panel. BOE, misalnya, diperkirbakal bisa mengalami penurunan pangsa pengiriman hingga 8% secara tahunan. Sementara itu, Visionox diprediksi tumbuh 8%. Pemenang lain nan patut diperhatikan adalah TCL CSOT, nan diperkirbakal bisa mencatatkan pertumbuhan dahsyat sebesar 47%, dan Tianma nan apalagi diproyeksikan melesat 580% year-on-year.

Peta persaingan nan berubah ini menunjukkan gimana strategi sourcing Apple dan peningkatan permintaan dunia bakal memcorak ulang jenjang pemasok. Beberapa pemain mungkin bakal lebih konsentrasi pada segmen mid-range, sementara nan lain, seperti Samsung Display, bakal mengokohkan posisinya di puncak rantai pasokan premium. Perlu dicatat, meski iPhone Lipat mendorong Samsung untuk fokus pada pengembangan Galaxy Z Fold 8 dan Flip 8, bagian display-nya justru bakal sibuk memenuhi pesanan dari Cupertino.

Secara keseluruhan, Counterpoint memperkirbakal pengiriman smartphone lipat bakal tumbuh 14% di tahun 2025, sebelum kemudian meloncat lebih tinggi menjadi 38% di tahun 2026. Angka-nomor ini berbincang jelas. Dengan iPhone lipat di garis horizon, pasar tidak hanya bakal mendapat suntikan volume, tetapi juga percepatan inovasi. Persaingan antara Apple dan Samsung di lapangan produk akhir bakal semakin panas, dan seperti nan telah kita telaah sebelumnya, Samsung bersiap meluncurkan dua Galaxy Z Fold di 2026 untuk langsung berhadapan dengan pendatang baru dari Apple.

Jadi, apa artinya semua ini untuk Anda sebagai konsumen? Era di mana ponsel lipat dianggap sebagai produk niche alias penelitian bakal segera berakhir. Dengan masuknya Apple, teknologi ini bakal memasuki arus utama, didorong oleh pemasaran masif, integrasi ekosistem nan mulus, dan tentu saja, peningkatan kualitas dan ragam produk dari semua merek nan mau tetap kompetitif. Pasar sedang bersiap untuk sebuah transformasi, dan semua mata sekarang tertuju pada 2026.

Selengkapnya
Sumber Telset
-->