CEKLANGSUNG.COM – Apple secara mengejutkan nyaris tidak menyebut Artificial Intelligence (AI) dalam aktivitas peluncuran iPhone terbarunya pada 9 September 2025. Hal ini menunjukkan pergeseran strategi dari konsentrasi AI tahun lampau ke kreasi dan penemuan fisik, sekaligus membedbakal arah pengembangan dari rival terdekatnya, Google Pixel.
Berbeda dengan peluncuran iPhone 16 tahun lampau nan menjadikan Apple Intelligence sebagai pusat perhatian, aktivitas “Awe Dropping” kali ini justru didominasi pempembahasan kreasi iPhone Air nan ultra-tipis. Hanya ada beberapa kali penyebutan AI, termasuk saat memtelaah akselerator AI di prosesor A19 dan komentar singkat Tim Cook di akhir acara.
Alan Friedman, penulis senior PhoneArena, menyoroti perbedaan mencolok antara pendekatan Apple dan Google. “Dibandingkan dengan aktivitas Made by Google bulan lampau nan memamerkan fitur AI di seluruh segmen, Apple justru memilih highlight kreasi dan ketahanan baterai,” ujarnya.
Google Pixel 10 nan diluncurkan Agustus lampau memang sarat dengan teknologi AI, termasuk fitur Magic Cue nan bisa mengkajian konten di layar untuk memprediksi kebutuhan pengguna. Fitur ini apalagi sudah dapat digunbakal sekarang, sementara iPhone tetap kudu menunggu hingga musim semi 2026 untuk keahlian serupa melalui Personal Siri.
Survei mini nan dilakukan PhoneArena menunjukkan 44,44% responden lebih memilih Pixel lantaran konsentrasi pada AI, sementara 33,33% memilih iPhone lantaran desainnya. Sebanyak 22,22% menyatbakal tidak mempunyai preferensi khusus.
Keputusan Apple untuk tidak menekankan AI dalam event kali ini diduga kuat mengenai dengan keterlambatan rollout Apple Intelligence nan dianggap kurang maksimal. Fitur-fitur AI besar untuk Siri dilaporkan ditunda hingga rilis iOS 26.4 musim semi mendatang.
Sementara Google sudah maju dengan transisi dari Google Assistant ke Gemini di perangkat Pixel, Siri tetap sering kesulitan menjawab pertanyaan dan terkadang kudu mengalihkannya ke ChatGPT. Perbedaan pendekatan ini juga terlihat dari segi ketahanan baterai nan justru menjadi konsentrasi Apple tahun ini.
Meskipun demikian, bukan berarti Google mengabaikan desain. Namun prioritas utama mereka adalah membikin Pixel sebagai perangkat nan memudahkan kehidupan pengguna melalui AI. Di sisi lain, Apple tampaknya mau memperkuat identitas iPhone sebagai perangkat dengan kreasi ikonik dan daya tahan baterai unggul.
Respons terhadap iPhone 17 line pun terbilang biasa-biasa saja dari kalangan pengamat. Sebagian besar menyatbakal “The Air is cool, I guess” namun lebih memilih perangkat nan bisa memudahkan kehidupan sehari-hari.
Perbedaan arah pengembangan ini menunjukkan bahwa meskipun kedua platform terus bersaing, mereka mulai mengambil jalur nan berbeda dalam memenuhi kebutuhan pasar. Pilihan konsumen pun bakal semakin beragam tergantung prioritas penggunaan masing-masing.