Contoh Instrumen Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Yang Baik Dan Benar

Sedang Trending 3 hari yang lalu

Dalam proses penyusunan skripsi, penggunaan instrumen penelitian nan tepat adalah fondasi utama sehingga banyak mahasiswa sebagai peneliti memerlukan contoh instrumen penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Hal ini lantaran banyak mahasiswa mengalami kesulitan ketika memasuki tahap penyusunan instrumen penelitian, terutama dalam membedbakal karakter instrumen penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Oleh lantaran itu, tulisan Mamikos ini bakal memtelaah contoh instrumen penelitian kualitatif dan kuantitatif nan baik dan betul untuk menjadi referensi dalam penyusunan skripsi. Yuk, simak selengkapnya! 📚🎓✨

Pengertian Instrumen Penelitian dalam Skripsi Mahasiswa

Foto: Freepik

Sebelum masuk ke contoh, krusial memahami terlebih dulu apa nan dimaksud dengan instrumen penelitian. Menurut Purwanto (2008), instrumen penelitian adalah perangkat bantu nan digunbakal oleh peneliti untuk mengumpulkan info dengan langkah melakukan pengukuran.

Berdasarkan jurnal nan berjudul Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Ilmiah Pendidikan Pada Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif oleh Ardiansyah, dkk., instrumen penelitian kualitatif meliputi pedoman wawancara, daftar periksa observasi, dan pedoman dokumentasi, sedangkan dalam kuantitatif meliputi angket/kuesioner, daftar periksa observasi terstruktur, dan instrumen pengukuran dalam eksperimen.

Karakteristik Instrumen Penelitian

Secara umum instrumen penelitian mempunyai beberapa karakter krusial agar layak digunbakal dalam penelitian:

1. Relevan dengan tujuan penelitian
Instrumen kudu dirancang berasas kebutuhan info nan mau dikumpulkan sesuai dengan tujuan alias rumusan masalah penelitian.

2. Valid dan reliabel
Valid berarti instrumen benar-betul mengukur apa nan semestinya diukur, sedangkan reliabel berarti menghasilkan info nan konsisten jika digunbakal dalam kondisi nan sama. Ini krusial agar hasil penelitian dapat dipercaya. 

3. Disusun secara sistematis
Baik dalam penelitian kualitatif maupun kuantitatif, instrumen kudu tersusun rapi dengan poin-poin alias pedoman nan jelas agar proses pengambilan info tidak bias alias membingungkan.

4. Mudah dipahami oleh responden alias partisipan penelitian
Hal ini krusial agar responden dapat menjawab sesuai kapabilitas mereka tanpa interpretasi nan berbeda-beda.

Contoh Instrumen Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif menekankan pemahkondusif mendalam tentang kejadian sosial, pandangan responden, dan konteks alami di mana kejadian tersebut terjadi. Dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitian bukan sekadar alat, tetapi juga menjadi bagian dari proses interpretasi data. 

Berikut adalah beberapa contoh instrumen penelitian kualitatif nan baik dan benar:

1. Panduan Wawancara (Interview Guide)

Panduan wawancara adalah sekumpulan pertanyaan terbuka nan dirancang untuk mengarahkan obrolan antara peneliti dan partisipan. Instrumen ini biasanya digunbakal untuk menggali pengalaman, persepsi, alias pendapat seseorang secara mendalam.

Contoh pedoman wawancara:

  • Bagaimana pengalkondusif Anda dalam menghadapi perubahan sistem pembelaliran online selama pandemi Covid-19?
  • Apa tantangan utama nan Anda rasbakal dalam intertindakan dengan siswa saat pembelaliran berlangsung?
  • Menurut Anda, apa solusi terbaik untuk meningkatkan efektivitas pembelaliran jarak jauh di masa depan?

Wawancara semacam ini memfokuskan pada narasi partisipan sehingga info nan diperoleh kaya bakal makna dan konteks.

2. Daftar Periksa Observasi (Observation Checklist)

Observasi terfokus digunbakal untuk mengameninggal perilsaya alias kejadian secara langsung di lapangan. Peneliti merancang daftar aspek nan bakal diameninggal sebagai instrumen untuk mencatat kejadian dengan sistematis.

Contoh daftar observasi:

  • Apakah pembimbing melakukan intertindakan aktif dengan siswa?
  • Bagaimana respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran?
  • Seberapa sering siswa bertanya selama pelaliran berlangsung?

Daftar observasi membantu peneliti mencatat kejadian nyata sesuai dengan variabel nan diteliti.

3. Studi Dokumen alias Dokumentasi

Dalam penelitian kualitatif, arsip juga termasuk instrumen penelitian nan bisa berupa artikel, foto, surat, alias arsip organisasi nan relevan dengan topik penelitian.

Contoh penggunaan dokumen:

  • Catatan rapat sekolah tentang pembelaliran jarak jauh.
  • Surat kebijbakal kepala sekolah mengenai pertimbangan pembelajaran.
  • Foto aktivitas pembelaliran di kelas.

Instrumen arsip ini membantu peneliti dalam menguatkan temuan dari wawancara dan observasi.

Instrumen penelitian kualitatif nan baik biasanya elastis dan adaptif terhadap konteks lapangan lantaran tujuannya adalah mendapatkan pemahkondusif nan mendalam, bukan hanya nomor statistik.

Contoh Instrumen Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif menekankan pada pengukuran info numerik, hubungan antar variabel, dan kajian statistik. Dalam pendekatan ini, instrumen penelitian biasanya berupa perangkat ukur nan sudah distandarisasi agar info nan dikumpulkan sah dan dapat dikajian secara statistik.

Berikut adalah beberapa contoh instrumen nan umum digunbakal dalam penelitian kuantitatif:

1. Kuesioner (Questionnaire)

Kuesioner adalah instrumen nan terdiri dari daftar pertanyaan tertutup alias kombinasi tertutup dan terbuka nan diberikan kepada responden untuk diisi. Dalam penelitian kuantitatif, kuesioner sering kali menggunbakal skala pengukuran seperti skala Likert (misalnya skala 1–5).

Contoh bagian kuesioner:

Skala Likert untuk Kepuasan Pelayanan Publik

  • Saya puas dengan jasa nan diberikan (1 = sangat tidak setuju, 5 = sangat setuju)
  • Petugas memberikan info nan jelas tentang prosedur layanan
  • Proses jasa dilakukan secara sigap dan responsif

Kuesioner kudu terlebih dulu diuji validitas dan reliabilitasnya untuk memastikan pertanyaan nan dibuat dapat mengukur apa nan semestinya diukur secara konsisten.

2. Observasi Terstruktur

Di penelitian kuantitatif, observasi terstruktur menggunbakal daftar variabel nan sudah ditentukan dengan parameter numerik nan terukur. Misalnya:

  • Jumlah siswa nan aktif bertanya dalam 1 jam pelajaran.
  • Frekuensi pembimbing menggunbakal perangkat peraga selama proses pembelajaran.

Data observasi terstruktur digunbakal untuk menghitung gelombang alias skor untuk dikajian dalam corak angka.

3. Tes Terstandar (Instrumen Pengukuran dalam Eksperimen)

Dalam penelitian pendidikan alias psikologi, instrumen berupa tes terstandar digunbakal untuk mengukur keahlian alias pengetahuan responden secara objektif.

Contoh instrumen tes:

  • Ujian akhir semester untuk mengukur kompetensi siswa
  • Tes keahlian matematika standar nasional
  • Tes psikometri untuk mengukur kepintaran alias kepribadian

Instrumen tes kudu melalui uji praktik dan standar pengukuran nan jelas agar hasilnya dapat dikajian secara statistik.

Cara Menyusun dan Menguji Instrumen Penelitian nan Baik

Agar instrumen penelitian dapat digunbakal dalam penelitian nan baik dan benar, berikut ini beberapa langkah krusial nan kudu dilakukan saat menyusunnya:

1. Mengidentifikasi Variabel dan Indikator Penelitian

Langkah pertama dalam menyusun instrumen penelitian adalah mengidentifikasi variabel nan bakal diteliti berasas rumusan masalah dan tujuan penelitian. Variabel tersebut kemudian dijabarkan menjadi indikator-indikator nan lebih spesifik agar dapat diukur alias diameninggal secara sistematis.

Indikator berfaedah sebagai bpemimpin nan jelas mengenai aspek apa saja nan bakal dikumpulkan datanya melalui instrumen penelitian. Dalam penelitian kualitatif parameter lebih berkarakter deskriptif dan kontekstual, sedangkan dalam penelitian kuantitatif parameter biasanya berkarakter terukur dan dapat dinyatbakal dalam corak angka.

Proses ini krusial agar instrumen nan disusun benar-betul relevan dengan tujuan penelitian dan tidak keluar dari konsentrasi kajian.

2. Menyusun Butir Instrumen Berdasarkan Indikator

Setelah parameter ditetapkan, peneliti menyusun butir instrumen berupa pertanyaan, pernyataan, alias pedoman observasi sesuai dengan metode pengumpulan info nan digunakan. 

Dalam penelitian kualitatif, butir instrumen disusun dalam corak pertanyaan terbuka nan berkarakter elastis sehingga memungkinkan peneliti menggali info secara lebih mendalam sesuai dengan kondisi lapangan dan pengalkondusif informan.

Sementara itu, pada penelitian kuantitatif, butir instrumen umumnya disusun dalam corak pernyataan tertutup nan menggunbakal skala pengukuran tertentu seperti skala Likert. Bahasa nan digunbakal kudu jelas, sederhana, dan mudah dipahami oleh responden agar tidak menimbulkan penafsiran ganda. 

3. Melakukan Uji Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa instrumen penelitian bisa mengukur variabel nan diteliti secara tepat. Instrumen nan sah bakal menghasilkan info nan sesuai dengan konsep alias konstruk nan mau diteliti. 

Uji validitas dapat dilakukan melalui validitas isi dengan meminta penilaian ahli, validitas konstruk dengan memandang keterkaitan antar indikator, maupun validitas empiris melalui uji statistik. 

Dengan adanya uji validitas, peneliti dapat memastikan bahwa setiap butir instrumen benar-betul mempunyai kontribusi dalam mengukur variabel penelitian secara akurat.

4. Melakukan Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Selain valid, instrumen penelitian juga kudu reliabel. Uji reliabilitas bermaksud untuk mengetahui tingkat konsistensi instrumen andaikan digunbakal lebih dari satu kali pada kondisi nan relatif sama. Instrumen nan reliabel bakal memberikan hasil nan stabil dan tidak berubah secara signifikan andaikan pengukuran diulang. 

Dalam penelitian kualitatif reliabilitas dapat dijaga melalui konsistensi teknik pengumpulan info dan ketelitian peneliti dalam proses pengkajian serta pencatatan data. Sementara itu, dalam penelitian kuantitatif, uji reliabilitas sering dilakukan dengan support kajian statistik.

5. Melakukan Revisi dan Penyempurnaan Instrumen

Tahap terakhir dalam penyusunan instrumen penelitian adalah melakukan revisi berasas hasil uji validitas dan reliabilitas. Butir instrumen nan dinilai kurang relevan, ambigu, alias tidak konsisten perlu diperbaiki alias dihilangkan agar kualitas instrumen semakin baik.

Revisi ini bermaksud untuk memastikan bahwa instrumen nan digunbakal benar-betul layak diterapkan dalam pengumpulan info utama.

Dengan instrumen nan telah direvisi dan disempurnakan, peneliti dapat memperoleh info nan lebih akurat, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Kesimpulan

Instrumen penelitian merupbakal komponen krusial dalam penyusunan skripsi lantaran berfaedah sebagai perangkat utama untuk mengumpulkan info secara sistematis dan ilmiah. 

Dengan memahami contoh instrumen penelitian kualitatif dan kuantitatif, mahasiswa dapat memilih metode pengumpulan info nan sesuai dengan tujuan dan pendekatan penelitian nan digunakan. 

Instrumen penelitian nan disusun dengan baik bakal membantu menghasilkan info nan valid, relevan, serta dapat dipertanggungjawabkan secara akademik.

Dalam penelitian kualitatif, instrumen seperti pedoman wawancara, observasi, dan pengarsipan memungkinkan peneliti menggali info secara mendalam. Sementara itu, penelitian kuantitatif mengandalkan kuesioner, tes terstandar, dan observasi terstruktur untuk memperoleh info numerik nan dapat dikajian secara statistik. 

Pemilihan dan penyusunan instrumen nan tepat bakal sangat menentukan kualitas hasil penelitian. Untuk Anda nan sedang skripsian, tetap semangat dan jangan ragu untuk terus belajar.

Dengan persiapan nan matang dan langkah nan konsisten, skripsi dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Kamu pasti bisa! 📚🎓✨


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Selengkapnya
Sumber mamikos
-->