Indonesia adalah negara kepulauan nan mempunyai kekayaan dan keberagkondusif etnis dan budaya. Setiap wilayah mempunyai langkah nan unik untuk meraybakal fase kehidupan, menghormeninggal leluhur, hingga menunjukkan rasa syukur kepada alam.
Berbagai tradisi nan ada di Indonesia tersebut membuktikan bahwa negara ini bukan hanya kaya secara visual saja, tetapi juga mempunyai kedalkondusif filosofi hidup nan sangat menghargai harmoni antara manusia, Tuhan, dan alam semesta.
Penjelasan terperinci mengenai beberapa tradisi budaya ikonik di Indonesia nan tetap lestari hingga saat ini sudah Mamikos rangkum di daftar contoh tradisi budaya nan ada di Indonesia ini. 🍠🌊✨
Daftar Isi
- Penjelasan dan Contoh Tradisi Budaya nan Ada di Indonesia
- 1. Upkegiatan Kasada (Suku Tengger, Jawa Timur)
- 2. Ngaben (Bali)
- 3. Pasola (Sumba, Nusa Tenggara Timur)
- 4. Lompat Batu/Fahombo (Nias, Sumatera Utara)
- 5. Tradisi Tiwah (Suku Dayak, Kalimantan Tengah)
- 6. Karapan Sapi (Madura, Jawa Timur)
- 7. Tradisi Potong Jari/Iki Palek (Suku Dani, Papua)
- 8. Rambu Solo (Tana Toraja, Sulawesi Selatan)
- 9. Tradisi Makepung (Jembrana, Bali)
- 10. Bau Nyale (Lombok, Nusa Tenggara Barat)
- 11. Seba Baduy (Lebak, Banten)
- 12. Bakar Batu (Papua)
- 13. Tradisi Tabuik (Pariaman, Sumatera Barat)
- 14. Upkegiatan Meugang (Aceh)
- 15. Tari Caci (Manggarai, Flores, NTT)
Daftar Isi
- Penjelasan dan Contoh Tradisi Budaya nan Ada di Indonesia
- 1. Upkegiatan Kasada (Suku Tengger, Jawa Timur)
- 2. Ngaben (Bali)
- 3. Pasola (Sumba, Nusa Tenggara Timur)
- 4. Lompat Batu/Fahombo (Nias, Sumatera Utara)
- 5. Tradisi Tiwah (Suku Dayak, Kalimantan Tengah)
- 6. Karapan Sapi (Madura, Jawa Timur)
- 7. Tradisi Potong Jari/Iki Palek (Suku Dani, Papua)
- 8. Rambu Solo (Tana Toraja, Sulawesi Selatan)
- 9. Tradisi Makepung (Jembrana, Bali)
- 10. Bau Nyale (Lombok, Nusa Tenggara Barat)
- 11. Seba Baduy (Lebak, Banten)
- 12. Bakar Batu (Papua)
- 13. Tradisi Tabuik (Pariaman, Sumatera Barat)
- 14. Upkegiatan Meugang (Aceh)
- 15. Tari Caci (Manggarai, Flores, NTT)
Penjelasan dan Contoh Tradisi Budaya nan Ada di Indonesia
Penjelasan komplit dan apa saja contoh tradisi budaya nan ada di Indonesia tersebut sudah Mamikos rangkum dengan saksama pada uraian berikut:
1. Upkegiatan Kasada (Suku Tengger, Jawa Timur)
Contoh tradisi budaya nan ada di Indonesia di urutan pertama ada upkegiatan Kasada nan dilakukan oleh masyarakat Hindu Suku Tengger nan tinggal di sekitar Gunung Bromo.
Upkegiatan Kasada diadbakal setiap bulan Kasada hari ke-14 dalam penanggalan tradisional mereka.
Dalam prosesinya, masyarakat bakal mendaki puncak Gunung Bromo untuk melemparkan sajen berupa hasil bumi, ternak, hingga duit ke dalam kawah gunung.
Makna upkegiatan tersebut sebagai corak rasa syukur dan permohonan keselkajian kepada Sang Hyang Widhi serta penghormatan atas pengorbanan leluhur mereka ialah Roro Anteng dan Joko Seger.
2. Ngaben (Bali)
Ngaben merupbakal upkegiatan pembakaran jenazah umat Hindu di Bali. Tradisi Ngaben dikenal sangat megah dan melibatkan banyak orang.
Jenazah bakal diletakkan di dalam wadah berupa replika lembu alias menara (wadah) nan dihias dengan indah, kemudian diarak keliling desa sebelum akhirnya dibakar.
Makna upkegiatan ini adalah mengembalikan unsur-unsur tubuh manusia (Panca Maha Bhuta) ke alam semesta agar roh dapat terlepas dari ikatan duniawi dan menuju ke kehidupan berikutnya ialah reinkarnasi alias moksa.
3. Pasola (Sumba, Nusa Tenggara Timur)
Pasola merupbakal ritual ketangkasan bertempur nan dilakukan masyarakat di Sumba Barat. Tradisi Pasola berangkaian erat dengan kepercayaan lokal ialah Marapu.
Dalam prosesi bakal ada dua golongan penunggang kuda nan bersenjatbakal lembing kayu saling menyerang dan berupaya menjatuhkan musuh di sebuah lapangan luas.
Makna upacaranya adalah darah nan sukses ditumpahkan ke bumi dalam permainan ini dipercaya bakal menjadi pupuk nan menyuburkan tanah dan menjamin panen nan berlimpah bagi masyarakat.
4. Lompat Batu/Fahombo (Nias, Sumatera Utara)
Mulanya, tradisi ini muncul dari kebutuhan militer zkondusif dulu di mana setiap desa di Nias mempunyai benteng-tembok nan tinggi.
Prosesinya dilakukan oleh seorang pemuda nan mengenbakal busana budaya lampau melompati susunan batu setinggi lebih dari 2 meter dengan ketebalan 40 cm.
Upkegiatan ini dimaknai sebagai ujian pendewasaan bagi laki-laki. Jika seorang pemuda sukses melompati batu tersebut, maka dia dianggap telah dewasa, mempunyai bentuk nan kuat, dan siap untuk menjadi prajurit pembela desa.
5. Tradisi Tiwah (Suku Dayak, Kalimantan Tengah)
Tiwah merupbakal sebuah upkegiatan pemakkondusif tingkat akhir bagi penganut kepercayaan Kaharingan di Suku Dayak.
Prosesi upacaranya bakal dilakukan dengan menggali kembali tulang belulang orang nan sudah meninggal untuk dibersihkan, lampau diletakkan di dalam Sandung (rumah mini nan indah).
Makna upkegiatan ini adalah mengantarkan arwah menuju Lewu Talias (surga) dan melepaskan status jkamu alias duda bagi pasangan nan ditinggalkan secara norma adat.
6. Karapan Sapi (Madura, Jawa Timur)
Karapan Sapi menjadi contoh kearifan lokal budaya nan ada di Indonesia nan merupbakal perlombaan preferensi sapi nan sangat bergengsi di tanah Madura.
Sepasang sapi bakal menarik kereta kayu (tempat joki berdiri) dan dipacu secepat mungkin di lintasan tanah sepanjang kurang lebih 100 meter.
Selain sebagai arena intermezo pasca panen, Karapan Sapi menjadi arena untuk menunjukkan status sosial dan mempererat solidaritas antar penduduk di Madura.
7. Tradisi Potong Jari/Iki Palek (Suku Dani, Papua)
Tradisi Potong Jari di Papua menjadi contoh tradisi budaya nan ada di Indonesia berikutnya nan mungkin terdengar ekstrem bagi masyarakat luar.
Namun bagi Suku Dani di Lembah Baliem sendiri, tradisi ini merupbakal simbol kesedihan nan sangat mendalam.
Upacaranya bakal melibatkan personil family (biasanya wanita) nan memotong ruas jari mereka saat ada personil family inti nan meninggal dunia.
Jari dianggap sebagai simbol harmoni, persatuan, dan kekuatan dalam keluarga. Kehilangan jari melambangkan rasa sakit nan luar biasa akibat kehilangan orang tercinta serta untuk mencegah malapetaka tersebut kembali terulang.
8. Rambu Solo (Tana Toraja, Sulawesi Selatan)
Rambu Solo adalah salah satu upkegiatan pemakkondusif paling mahal dan kompleks di dunia. Masyarakat Toraja menganggap orang nan meninggal belum benar-betul “mati” sebelum upkegiatan Rambu Solo dilaksanakan.
Prosesi ini bakal melibatkan penyembelihan puluhan hingga ratusan ekor keraroma (Tedong) dan babi. Semakin tinggi status sosial seseorang, maka semakin banyak pula keraroma nan dikurbankan.
Upkegiatan ini dilakukan sebagai bekal bagi arwah menuju Puya (dunia arwah). Keraroma diyakini mereka sebagai kendaraan bagi roh untuk mencapai surga.
9. Tradisi Makepung (Jembrana, Bali)
Jika Madura punya Karapan Sapi, Bali punya Makepung dan perbedaannya terletak pada penggunaan keraroma dan aksesorisnya.
Balap keraroma di Bali ini bakal menggunbakal gerobak kayu nan dihias secara megah (disebut Cikar). Kerbau-keraroma ini nantinya dipasangi uwer (hiasan kepala nan besar).
Tradisi ini bermulai dari para petani nan mengisi waktu senggang saat membajak sawah, nan sekarang menjadi arena sportivitas dan rasa syukur atas hasil panen masyarakat setempat.
10. Bau Nyale (Lombok, Nusa Tenggara Barat)
Tradisi Bau Nyale berangkaian erat dengan legenda Putri Mandalika nan mengorbankan dirinya ke laut demi menghindari perang antar pelamar.
Ribuan masyarakat bakal berkumpul di tepi pantai (biasanya Pantai Seger) pada waktu tertentu (sekitar bulan Februari alias Maret) untuk menangkap cacing laut berwarna-warni nan muncul di permukaan air.
Cacing laut tersebut diyakini sebagai jelmaan rambut dari Putri Mandalika. Masyarakat juga meyakini bahwa membakal alias menebar nyale ke sawah bakal mendatangkan keberuntungan dan kesuburan.
11. Seba Baduy (Lebak, Banten)
Seba Baduy merupbakal tradisi melangkah kaki puluhan hingga ratusan kilometer nan dilakukan oleh Suku Baduy (Luar dan Dalam).
Prosesi upacaranya bakal dilakukan oleh penduduk Baduy nan melangkah kaki menuju pusat pemerintahan wilayah (Gubernur alias Bupati) untuk menyerahkan hasil bumi mereka.
Makna dari upkegiatan ini adalah sebagai corak kesetiaan, rasa syukur, serta silaturahmi antara masyarakat budaya dengan pemerintah (yang mereka sebut sebagai Bapak Gede). Masyarakat juga membawa pesan untuk selampau menjaga kelestarian alam.
12. Bakar Batu (Papua)
Berikutnya di daftar contoh tradisi budaya nan ada di Indonesia ada Bakar Batu nan merupbakal pesta rakyat sekaligus sarana diplomasi nan dilakukan oleh beragam suku di pegunungan tengah Papua.
Prosesi upacaranya bakal dilakukan dengan menumpuk batu di atas lubang, nan kemudian dipanaskan dengan api hingga membara.
Di atas batu panas tersebut kemudian diletakkan dedaunan, ubi-ubian, sayuran, dan daging (biasanya daging babi) untuk dimasak bersama.
Makna upkegiatan ini adalah simbol persahabatan, syukur atas pernikahan alias kelahiran, serta perangkat untuk mendamaikan dua suku nan sempat berbeda (simbol damai).
13. Tradisi Tabuik (Pariaman, Sumatera Barat)
Tradisi Tabuik ini merupbakal peringatan peristiwa Asyura, ialah mengenang gugurnya Imam Husain nan adalah cucu Nabi Muhammad SAW.
Prosesi upacaranya dilakukan dengan langkah membikin dua buah Tabuik (kerkamu raksasa bermotif kuda bersayap dengan kepala manusia nan dihiasi bunga-bunga). Tabuik tersebut kemudian bakal diarak menuju pantai dan dibuang ke laut saat mentari terbenam.
Makna upacaranya sendiri melambangkan simbol kembalinya manusia ke alam dan pengabdian nan tulus. Di masa kini, Tabuik telah menjadi pagelaran budaya besar nan menyatukan masyarakat Minang.
14. Upkegiatan Meugang (Aceh)
Masih di daftar contoh tradisi budaya Indonesia. Di aceh ada sebuah upkegiatan nan disebut dengan Meugang dimana ini adalah tradisi memotong hewan ternak dan memasaknya untuk dinikmeninggal berbareng keluarga.
Tradisi ini dilakukan menjelang bulan Ramadan, Hari Raya Idulfitri, dan Hari Raya Iduladha.
Prosesi upacaranya bakal dilakukan oleh nyaris seluruh family di Aceh nan membeli daging sapi alias kerbau, kemudian memasaknya dengan ramuan unik Aceh.
Lalu mereka bakal menyantapkan berbareng keluarga. Daging tersebut juga bakal dibagikan kepada anak yatim dan fakir miskin.
Makna upkegiatan ini adalah sebagai corak rasa syukur atas rezeki nan diberikan oleh Allah SWT dan simbol kebahagiaan menyambut hari-hari suci dalam Islam.
15. Tari Caci (Manggarai, Flores, NTT)
Tradisi budaya Tari Caci adalah tari perang sekaligus permainan rakyat antara dua laki-laki nan bakal berkompetisi satu musuh satu dengan cemeti dan perisai.
Para penari bakal menggunbakal cemeti (larik) dari kulit keraroma dan perisai (nggiling). Meski terlihat cukup berancaman lantaran saling cemeti satu sama lain, namun para penari tetap menari mengikuti irama bunyi-bunyian.
Tradisi ini mempunyai makna sebagai media bagi para laki-laki Manggarai untuk menunjukkan kejantanan dan sportivitas mereka.
Darah nan menetes dari luka cemeti dianggap sebagai persembahan untuk kesuburan tanah air.
Penutup
Deretan tradisi nan membentang dari Sabang sampai Merauke nan sudah Mamikos uraikan pada contoh tradisi budaya nan ada di Indonesia ini merupbakal bukti nyata bahwa Indonesia adalah permata bumi nan kaya bakal nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas. 🌙🌾📌
Setiap ritual, tarian, hingga upkegiatan budaya nan tetap terjaga hingga saat ini bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan kompas moral nan mengajarkan manusia tentang pentingnya menjaga harmoni dan hubungan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Tradisi di Indonesia nan Unik Beserta Penjelasannya [Daring]. Tautan: traveloka.com/id-id/explore/destination/tradisi-di-indonesia-acc/386131
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UGM Jogja
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat UI Depok
Kost Dekat UB Malang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat UMY Jogja
Kost Dekat UNY Jogja
Kost Dekat UNS Solo
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat UMS Solo
Kost Dekat ITS Surabaya
Kost Dekat Unesa Surabaya
Kost Dekat UNAIR Surabaya
Kost Dekat UIN Jakarta
8 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·