15 Contoh Puisi tentang Keluarga Singkat untuk Tugas Sekolah – Keluarga adalah tempat pertama belajar tentang cinta, kasih sayang, dan makna kebersamaan. Mulai dari orang tua nan penuh perjuangan, hingga kerabat nan selampau jadi kawan berdebat tapi juga kawan berbagi, semuanya adalah bagian dari kisah hidup nan tak tergantikan.
Nah, jika Anda sedang dapat tugas sekolah cara membikin puisi tentang family singkat, gimana ya caranya? Apakah ada beragam titel untuk beragam tema puisi keluarga?
Artikel Mamikos bakal memberikan Anda beragam contoh puisi family nan bisa Anda jadikan inspirasi, mulai dari nan menyentuh hati, lucu, sampai nan penuh makna tentang kebersamaan. Yuk, belajar bersama! 👪 ❤️ 📄
Mengapa Puisi tentang Keluarga Sangat Istimewa?
Sebelum masuk ke contoh, yuk pahami dulu kenapa banyak tugas sekolah nan temanya tentang keluarga. Jawabannya sederhana lantaran family adalah sumber cinta dan inspirasi paling dekat dengan kita.
Dari kecil, kamu tumbuh di tengah keluarga, tempat pertama belajar tentang kasih sayang, kesabaran, dan makna kebersamaan. Keluarga juga jadi sumber cinta tanpa syarat, di mana orang tua dan kerabat menerima Anda apa adanya.
Selain itu, banyak penyair terkenal juga terinspirasi dari kisah keluarga. Melalui puisi, kita bisa mengekspresikan rasa sayang, rindu, terima kasih, apalagi permintaan maaf dengan langkah nan bagus dan tulus.
Tak perlu kata rumit, cukup dari hati lantaran setiap puisi tentang family selampau punya makna nan dalam.
Singkatnya, puisi family itu spesial lantaran mengingatkan pada rumah, kasih, dan orang-orang nan selampau jadi argumen Anda untuk bahagia.
Tips Membuat Puisi tentang Keluarga
Kalau Anda mau mencoba membikin sendiri, ini beberapa tips sederhana:
1. Tulis dari Hati dan Ingat Momen Kecil
Puisi nan paling menyentuh biasanya lahir dari pengalkondusif pribadi.
Kamu bisa mulai dari hal-hal sederhana nan sering terjadi di rumah seperti bunyi Ibu nan membangunkan pagi, Ayah nan menasehati dengan lembut, alias tawa adik nan bikin suasana jadi ramai.
Tulislah apa adanya. Jangan terlampau memikirkan apakah bahasanya bagus alias tidak, nan krusial jujur dan tulus.
2. Gunbakal Kata nan Sederhana
Banyak orang berpikir puisi kudu penuh kata puitis dan rumit. Justru, puisi nan baik itu mudah dipahami dan bisa langsung dirasbakal pembacanya.
Contohnya, daripada menulis “mata bundsaya bagai rembulan bercahaya lembut,” Anda bisa menulis “mata Ibu menenangkan hatiku.” Sama-sama indah, tapi nan kedua terasa lebih jujur dan dekat.
3. Mainkan Rima dan Irama
Agar puisimu lezat dibaca, coba perhatikan iramanya. Gunbakal pengulangan kata alias bunyi nan serasi di akhir baris. Misalnya:
“Ibu tersenyum, hatiku teduh,
Ayah bekerja, demi masa depanku nan utuh.”
Rima sederhana seperti ini bikin puisimu mengalun lembut, dan pembaca bisa menikmeninggal ritmenya tanpa terasa kaku.
4. Fokus pada Satu Tema
Terkadang Anda mau menulis semua perihal tentang family dalam satu puisi, tapi justru itu membikin pesannya kabur. Lebih baik, pilih satu tema utama, misalnya cinta Ibu, kerja keras Ayah, kenangan masa kecil, alias makna kebersamaan keluarga.
Kalau sudah mempunyai fokus, puisimu bakal terasa lebih kuat dan mudah menyentuh emosi pembaca.
5. Tamapalagi Emosi dan Imajinasi
Puisi nan bagus bukan diukur dari panjangnya, tapi dari seberapa dalam dia bisa menyentuh hati. Coba masukkan emosi di setiap baris: bahagia, haru, rindu, alias rasa syukur. Gunbakal juga sedikit khayalan untuk memperckuno makna, seperti:
“Rindu ini tumbuh di setiap detik waktu,
menunggu peluk Ibu nan selampau kutuju.”
Contoh Puisi tentang Keluarga Singkat
Berikut kumpulan contoh puisi tentang family singkat dan kehidupan sehari-hari nan menyentuh. Beberapa puisi ini bisa menjadi inspirasi kamu, yuk cek bersama!
1. Puisi: Senja di Meja Makan
Di meja mbakal sinar senja menari,
Suara gelas ringan berbentur tawa mini kita.
Ayah membawa cerita dari luar pintu,
Ibu mencicipi minta dalam wajan nan hangat.
Adik menggambar mimpi di ujung piring,
Kakak mencatat kata nan belum sempat terucap.
Keluarga kita bukan istana megah,
Tapi dalam pelukan itulah rumahku abad.
Tak perlu gemerlap lampu alias kata “wah”,
Cukup senja, canda, dan satu sama lain.
Terima kasih telah jadi kanvasku,
Warnamu, gua, hidupku nan paling sederhana.
2. Puisi: Rindu nan Tak Terucap
Malam ini, saya tidur jauh dari rumah,
Lampu kota menggantikan sinar dapur ibu.
Suara ayah nan ringan memanggil “Sudah makan?”,
Kini berganti ringtone telepon nan terputus putus.
Rindu mengendap di kembali selimut dan bantal,
Menghitung jarak, bukan hanya kilometer tapi lamanya rindu.
Namun meski jauh, kau tetap ada dalam doa,
Keluarga, kau adalah tempat saya kembali.
Suatu hari, kita bakal berkumpul tanpa jam terbang,
Tawa kembali menggema, aroma masbakal ibu menuntun pulang.
Hingga saat itu, kusimpan kangen ini
Seperti kitab mini nan kusulam harapan.
3. Puisi: Peluh Ayah, Senyum Ibu
Ayah, peluhmu adalah sungai tak terlihat,
Mengalir di pagi sebelum kita terjaga.
Kau pakai jaket lusuh, namun di matamu terpatri keberanian,
Supaya kami bisa bermimpi lebih tinggi dari langit.
Ibu, senyummu adalah pelita lembut di lorong malam,
Ketika bumi terasa bising dan ragu menembus hati.
Kau tak pernah berdiri di atas panggung gemerlap,
Tapi hadirmu membikin hidup kami berjoget ringan.
Keluarga bukan tentang siapa paling hebat,
Tapi siapa paling setia di sisi-sisi kita nan rapuh.
Terima kasih, ayah, ibu, kami anak-anakmu nan sederhana,
Akan kubawa peluhmu dan senyummu sebagai warisan cahaya.
4. Puisi: Ibu nan Menyentuh Hati
Ibu, tanganmu lembut seperti doa,
Langkahmu ringan tapi penuh tenaga.
Dari fajar sampai senja,
Kau berjuang tanpa suara.
Aku tahu di kembali senyum itu,
Ada capek nan tak pernah kau adukan.
Terima kasih, Ibu,
Kau sinar di setiap langkah kehidupanku.
5: Puisi: Ayah nan Pekerja Keras
Ayah berangkat sebelum matahari,
Dengan wajah tenang dan hati berani.
Peluhnya jadi stindakan perjuangan,
Untuk masa depan anak-anak kesayangan.
Ayah, engkau mungkin jarang bicara,
Tapi cinta dan pengorbananmu tak pernah pudar.
Terima kasih, Ayah,
Kau pahmusuh tanpa tkamu jasa
6. Puisi: Kayak dan Aku
Kita sering bertengkar,
Hanya lantaran perihal mini nan tak penting.
Namun di kembali setiap perdebatan,
Selampau terselip tawa nan menenangkan.
Tanpamu, bumi terasa sunyi,
Tak ada kawan berbagi mimpi.
Kakakku, kau bukan sekadar saudara,
Tapi sahabat dalam setiap langkah cerita.
7. Puisi: Kenangan Bersama Keluarga
Kulihat foto lama di ruang tamu,
Ayah tersenyum, Ibu memeluk aku.
Waktu boleh terus berlalu,
Tapi kenangan itu tetap membiru.
Keluarga,
Adalah kisah nan tak bakal lekang oleh waktu
8. Puisi: Kenangan nan Tak Luntur
Hujan turun membasahi halaman,
Mengingatkanku pada masa mini nan riang.
Bermain hujan, tertawa bersama,
Tanpa tahu waktu, tanpa rasa lelah.
Kini saya dewasa, tapi hati ini tahu,
Keluarga adalah tempat saya selampau rindu.
9. Puisi: Keluarga dalam Doa
Kami mulai pagi dengan bismillah,
Menutup malam dengan alhamdulillah.
Rumah kami mungkin sederhana,
Tapi penuh barokah dan cinta.
Ya Allah, jaga family mini ini,
Agar tetap dalam ridho dan kasih-Mu, ya Rabbi.
10. Puisi: Foto Lama di Meja Tua
Kulihat foto di ruang tamu,
Ayah tersenyum, Ibu memeluk aku.
Waktu boleh terus berlalu,
Tapi kenangan itu selampau membiru.
Kini saya kangen masa itu,
Saat rumah penuh tawa tanpa ragu.
Meski sekarang jarak memisahkan waktu,
Cinta family tetap hangat di kalbu.
11. Puisi: Ayah di Teras Rumah
Ayah duduk tak bersuara di bangku tua,
Mengenting langit, meneguk kopi hangatnya.
Wajahnya tenang, tapi matanya bercerita,
Tentang lelah, cinta, dan angan nan tak sirna.
Aku mengenting dari kembali jendela,
Belajar makna sabar tanpa kata.
Ayah, engkau pembimbing kehidupan,
Yang ajarkan cinta lewat tindakan.
12. Puisi: Adikku nan Lucu
Adikku kecil, cerewet sekali,
Setiap hari ada saja tingkah kocak nan terjadi.
Kadang bikin kesal, kadang bikin tawa,
Tapi rumah jadi sunyi jika dia tak ada.
Suatu saat kelak dia dewasa,
Mungkin tak lagi berlari di ruang tamu kita.
Tapi bagiku, dia bakal selampau sama,
Si mini nan penuh warna.
13. Puisi: Pelukan Ibu
Setiap pagi sebelum berangkat sekolah,
Ada pelukan hangat nan tak pernah salah.
Mungkin sebentar, tapi penuh makna,
Seolah berkata, “Nak, semangat ya.”
Kini pelukan itu selampau kuingat,
Saat hari terasa berat dan penat.
Dalam dekapmu, Ibu tercinta,
Aku temukan tenteram nan nyata.
14. Puisi: Nenek dan Cerita Sore Hari
Setiap sore, di teras rumah,
Nenek bercerita dengan bunyi ramah.
Tentang masa muda nan penuh warna,
Tentang cinta sederhana dan tawa.
Kini rambutnya sudah memutih,
Tapi kisahnya selampau menenangkan hati.
Nenek, kau adalah kitab tanpa sampul,
Yang isinya penuh kasih nan tulus.
15. Puisi: Saudara dari Kampung Asal
Setiap liburan kita berjumpa di kampung,
Berlari di sawah, tertawa hingga senja datang.
Tak ada ponsel, tak ada layar,
Hanya kebersamaan nan jujur dan segar.
Kini kita jarang bersua,
Tapi kenangan itu tak pernah sirna.
Saudara bukan hanya soal darah,
Tapi tentang hati nan sama arah.
Penutup
Nah, itulah beberapa contoh puisi tentang family singkat. Kamu bisa belajar bahwa family selampau jadi sumber cinta dan inspirasi nan tak pernah habis. Dalam kesederhanaan, ada doa, tawa, dan kasih nan sering luput kita sadari tapi sangat berarti.
Lewat puisi, Anda bisa menyampaikan emosi nan mungkin susah diucapkan secara langsung, rasa terima kasih, rindu, alias apalagi maaf nan terpendam. Selain puisi keluarga, Anda juga bisa belajar membikin puisi mukalisasi dan lainnya.
Jadi, jangan ragu menulis puisi tentang keluargamu sendiri. Tak kudu sempurna, nan krusial jujur dari hati. Karena setiap baris nan Anda tulis adalah corak mini dari rasa sayang dan kenangan nan bakal selampau hidup selamanya. ❤️
15 Contoh Puisi tentang Keluarga dan Kehidupan nan Menyentuh Hati [Daring]. Tautan: https://www.tempo.co/teroka/15-contoh-puisi-tentang-keluarga-dan-kehidupan-yang-menyentuh-hati/
Kumpulan Contoh Puisi Bertema Keluarga Penuh Makna [Daring]. Tautan: https://www.gramedia.com/best-seller/puisi-tema-keluarga/
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UGM Jogja
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat UI Depok
Kost Dekat UB Malang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat UMY Jogja
Kost Dekat UNY Jogja
Kost Dekat UNS Solo
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat UMS Solo
Kost Dekat ITS Surabaya
Kost Dekat Unesa Surabaya
Kost Dekat UNAIR Surabaya
Kost Dekat UIN Jakarta