Xiaomi Q200 Bocor: Kembalinya Layar Ganda Yang Eksperimental

Sedang Trending 1 hari yang lalu

Pernahkah Anda membayangkan smartphone dengan dua layar di bagian belakang? Konsep nan sempat datang di Xiaomi Mi 11 Ultra ini rupanya bakal dihidupkan kembali. Bocoran terbaru mengindikasikan Xiaomi sedang mempersiapkan Q200, jenis premium dengan layar sekunder di bagian belakang—sebuah langkah berani di tengah pasar nan semakin homogen.

Xiaomi dikenal sebagai salah satu produsen nan tak takut bereksperimen. Dari kamera under-display hingga pengisian nirkabel ultra-cepat, mereka kerap menghadirkan penemuan nan memancing diskusi. Namun, tidak semua penelitian berhujung sukses. Layar belakang mini di Mi 11 Ultra, misalnya, lebih banyak dipuji sebagai “fitur keren” daripada solusi praktis. Lantas, apa nan membikin Xiaomi kembali ke buahpikiran ini?

Jawabannya mungkin terletak pada perkembangan teknologi dan permintaan pasar. Dengan HyperOS nan semakin matang, layar sekunder bisa menjadi lebih dari sekadar gimmick. Apalagi, pesaing seperti Tecno dengan Phantom Ultimate G Fold juga mulai mengeksplorasi corak alternatif. Xiaomi tampaknya tidak mau ketinggalan.

Kode HyperOS Ungkap Keberadaan “Pandora”

Bocoran kali ini datang langsung dari dalam rumah. Kode dalam HyperOS terbaru menyebut perangkat berjulukan “Pandora” dengan kode model Q200. nan menarik, string kode tersebut secara definitif menyertbakal support untuk “sub-screen display”—istilah Xiaomi untuk layar sekunder.

Jika merujuk pada Mi 11 Ultra, layar belakang 1.1 inci itu berfaedah untuk:

  • Notifikasi kilat
  • Pembingkaian selfie menggunbakal kamera utama
  • Pengpatokan musik sederhana

Namun, sumber menyebut Q200 bakal membawa penyempurnaan. Layarnya diprediksi lebih besar dan horizontal, terletak di samping modul kamera. Spekulasi beredar, ini bisa menjadi tool imajinatif untuk fotografi alias apalagi extended display untuk multitasking.

Posisi Q200 dalam Lini Xiaomi 16

Q200 disebut-sebut bakal menjadi jenis paling tinggi di seri Xiaomi 16, mengisi posisi nan mungkin setara dengan “Ultra”. Bocoran sebelumnya menyebut jenjang sebagai berikut:

  1. Xiaomi 16 & 16 Pro: Model kompak
  2. Xiaomi 16 Ultra: Flagship utama
  3. Q200: Varian eksperimental

Pola ini mirip dengan strategi Oppo A3i nan menyasar segmen berbeda dengan fitur unggulan. Bedanya, Xiaomi tampaknya mau menjadikan Q200 sebagai laboratorium inovasi—bukan sekadar jenis premium.

Kapan Bisa Dinikmati?

Peluncuran Q200 diprediksi terjadi September 2025 di China, berbarengan dengan Xiaomi 16 dan 16 Pro. Sayangnya, seperti kebiasaan Xiaomi, perangkat eksperimental biasanya terlambat alias apalagi tidak sampai ke pasar global. Jika mengikuti pola Mi 11 Ultra, kita mungkin baru memandang Q200 secara internasional di awal 2026.

Pertanyaannya: apakah layar gkamu kali ini bakal lebih dari sekadar daya tarik sementara? Dengan support HyperOS dan kemungkinan integrasi AI, Xiaomi berkesempatan menjawab skeptisisme tersebut. Atau, seperti TECNO SPARK 40 Series nan membawa fitur premium ke segmen entry-level, mungkin penemuan ini bakal turun ke lini lebih terjangkau di masa depan.

Satu perihal nan pasti: di era di mana kreasi smartphone mulai stagnan, kehadiran Q200 setidaknya menyegarkan percakapan. Kita tunggu saja gimana Xiaomi bakal mempresentasikan “Pandora” mereka kali ini.

Selengkapnya
Sumber Telset
-->