Starship Spacex Uji Terbang Ke-11: Target Baru Dan Strategi Landing

Sedang Trending 18 jam yang lalu

CEKLANGSUNG.COM – SpaceX bersiap menorehkan sejarah baru dalam program pengembangan Starship. Uji terbang ke-11 megaroket revolusioner ini dijadwalkan lepas landas dari Starbase, Texas, pada Senin 13 Oktober pukul 19.15 waktu setempat. Bagi Anda nan penasaran dengan momen berhistoris ini, siaran langsung bisa diakses 30 menit sebelum peluncuran melalui website resmi SpaceX dan platform X.

Langkah SpaceX kali ini bukan sekadar rutinitas. Setelah sukses mengantarkan muatan ke luar angkasa dalam uji terbang Agustus lalu, perusahaan Elon Musk ini kembali meningkatkan level eksperimen. nan menarik, misi kali ini menggunbakal booster Super Heavy nan pernah terbang sebelumnya—sebuah bukti nyata komitmen SpaceX menuju sistem roket nan benar-betul dapat digunbakal kembali.

Bayangkan: dari 33 mesin Raptor nan mendorong roket raksasa ini, 24 di antaranya sudah mempunyai pengalkondusif terbang. Ini bukan lagi sekadar uji coba, melainkan demonstrasi kedewasaan teknologi nan semakin mendekati visi akhir: transportasi antariksa nan terjangkau dan berkelanjutan.

Starship SpaceX di landasan peluncuran Starbase Texas menjelang uji terbang ke-11

Jika menengok ke belakang, perjalanan Starship memang penuh lika-liku. Detik-detik Pesawat Starship SpaceX Meledak sempat menjadi perhatian dunia, namun SpaceX justru bangkit lebih kuat. Kegagalan awal tahun lampau nan diikuti kesuksesan uji terbang Agustus membuktikan resilience perusahaan ini dalam menghadapi tantangan pengembangan teknologi ruang angkasa.

Misi Lebih Ambisius dengan Pendekatan Realistis

Uji terbang ke-11 Starship membawa agenda nan lebih kompleks dibanding pendahulunya. SpaceX secara resmi mengonfirmasi tiga tujuan utama: mengumpulkan info penelitian untuk pengembangan generasi berikutnya booster Super Heavy, melakukan stress-test pada heatshield Starship, dan mendemonstrasikan manuver nan meniru pendekatan akhir tahap atas untuk kembali ke letak peluncuran di masa depan.

Yang patut dicatat, meski mempunyai keahlian untuk menangkap booster dengan “chopsticks”, SpaceX memilih pendekatan konservatif untuk misi kali ini. Super Heavy bakal mendarat di Teluk Meksiko, sementara Starship sendiri dijadwalkan mendarat di Samudra Hindia. Keputusan ini menunjukkan kematangan engineering—terkadang kemajuan terbesar justru datang dari mengetahui kapan kudu berakhir sejenak.

Strategi landing nan berubah ini mengingatkan kita pada alasan-argumen teknis nan pernah menunda peluncuran Starship sebelumnya. SpaceX tampaknya belajar bahwa kesabaran dalam pengetesan berjenjang bakal membuahkan hasil lebih baik daripada terburu-buru mengejar sasaran nan belum siap.

Untuk kesekian kalinya, SpaceX menggunbakal delapan satelit Starlink simulator sebagai muatan demonstrasi. Pilihan ini bukan kebetulan. Dengan mengulang penelitian nan sama, perusahaan bisa mengumpulkan info nan lebih konsisten dan terukur—sebuah pendekatan ilmiah nan jarang kita lihat dalam industri antariksa komersial.

Kesuksesan deployment muatan dalam uji terbang Agustus lampau menjadi momentum penting. Setelah mendapat lampu hijau untuk pengetesan sebelumnya, sekarang SpaceX semakin percaya diri mengoperasikan Starship dalam misi nan semakin kompleks. Ini merupbakal perkembangan signifikan mengingat sungguh krusialnya keahlian deployment payload untuk masa depan misi komersial dan eksplorasi.

Pertanyaannya: kapan kita bakal memandang Starship membawa muatan sungguhan? Dengan ritme pengetesan nan semakin intens, jawabannya mungkin lebih dekat dari nan kita duga. Setiap sukses uji terbang seperti ini membawa kita selangkah lebih dekat ke era dimana perjalanan ke bulan—apalagi Mars—menjadi rutinitas.

Sebagai penutup, peluncuran Starship uji terbang ke-11 bukan sekadar nomor dalam almanak SpaceX. Ini adalah testament tentang gimana kegigihan, pembelaliran dari kegagalan, dan pendekatan berjenjang bisa membawa manusia melampaui batas-pemisah nan sebelumnya tak terbayangkan. Dan untuk kita nan menyaksikan dari bumi, ini adalah pengingat bahwa masa depan eksplorasi antariksa sedang ditulis di depan mata kita.

Selengkapnya
Sumber Telset
-->