Sumber: NDTV | Editor: Handoyo
CEKLANGSUNG.COM - JAKARTA. Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat meningkat tajam setelah serangan udara AS terhadap tiga akomodasi nuklir utama Iran ialah Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Minggu waktu setempat.
Menanggapi serangan tersebut, televisi nasional Iran mengeluarkan peringatan keras kepada Washington, menyebut bahwa "setiap penduduk sipil dan personel militer Amerika di wilayah Timur Tengah sekarang menjadi sasaran sah Teheran."
Iran Ancam Bdasar Serangan: “Kalian Mulai, Kami Akhiri”
Dalam video nan beredar luas di media sosial, seorang pembawa buletin televisi pemerintah Iran terlihat menyampaikan pernyataan nan ditujukan langsung kepada Presiden AS Donald Trump. Ia menuduh AS melakukan pelanggaran wilayah udara Iran dan menyatbakal bahwa bentrok ini bakal diakhiri oleh Iran.
Baca Juga: INSA Waspadai Gangguan Pelayaran dan Logistik Akibat Perang Iran vs Israel
“AS telah melakukan kejahatan terhadap Iran dengan melanggar wilayah udara kami. Negara itu tidak punya tempat di area Asia Barat. Tuan Presiden Amerika Serikat, Anda nan memulai ini—dan kami nan bakal mengakhirinya,” kata presenter tersebut, sementara diagram nan menampilkan letak pangkalan militer AS di wilayah tersebut ditampilkan di latar belakang.
Pangkalan AS di Timur Tengah Dalam Sorotan Iran
Iran tampaknya secara spesifik menyoroti kehadiran militer AS di Timur Tengah. Beberapa akomodasi militer AS nan kemungkinan menjadi sasaran Teheran termasuk:
-
Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar (pangkalan terbesar AS di kawasan),
-
Armada Kelima Angkatan Laut AS di Bahrain,
-
Pangkalan Udara Al Asad dan Harir di Irak,
-
Pangkalan Militer Al Tanf di Suriah bagian selatan,
-
Pangkalan Udara Ali Al-Salem di Kuwait, serta
-
Pangkalan Udara Al Dhafra di Uni Emirat Arab.
Seorang presenter dari instansi buletin pemerintah IRNA apalagi menyatbakal bahwa semua penduduk sipil dan militer AS di area sekarang dianggap “target nan sah.”
“Pertempuran baru saja dimulai, Tuan Trump! Sekarang Anda bicara soal perdamaian? Kami bakal menghadapi Anda dengan langkah nan membikin Anda mengerti akibat dari tindbakal sembrono,” katanya dalam siaran TV.
Trump: “Iran Punya Dua Pilihan — Damai alias Tragedi”
Presiden Donald Trump menyampaikan pidato kenegaraan singkat tak lama setelah serangan tersebut. Ia menyebut operasi militer AS sebagai “kesuksesan spektakuler.”
Baca Juga: Ali Khamenei Tunjuk 3 Calon Penggantinya di Tengah Anckondusif Pembunuhan Israel
“Fasilitas pengayaan nuklir utama Iran telah dihancurkan sepenuhnya,” ujar Trump. “Masa depan Iran sekarang berada di antara dua jalan: tenteram alias tragedi.”
Trump juga memperingatkan bahwa AS mempunyai daftar sasaran lain nan bisa diserang jika Iran tidak memilih jalur diplomasi.
Dalam wawancara dengan Sean Hannity di Fox News, Trump mengonfirmasi bahwa enam peledak bunker-buster dijatuhkan ke situs Fordow, sementara 30 rudal Tomahawk ditembakkan ke Natanz dan Isfahan.
AS Klaim Tidak Berniat Gulingkan Rezim
Menurut laporan CBS News, Washington menghubungi Teheran secara diplomatik setelah serangan tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada niat untuk melakukan perubahan rezim. Serangan tersebut disebut sebagai “satu-satunya tindbakal militer nan direncanakan.”
Namun, banyak pihak menilai bahwa keputusan Trump untuk secara terbuka berasosiasi dalam kampanye militer Israel terhadap Iran bisa menjadi awal dari era baru ketidakstabilan di Timur Tengah.