Jeju, Korea Selatan — Ada nan spesial dari perjalanan saya kali ini berbareng Samsung. Di tengah sejuknya udara dan pemandangan bagus Pulau Jeju, saya berbareng sejumlah wartawan dan influencer dari Indonesia diajak untuk merasbakal langsung pengalkondusif menggunbakal Samsung Galaxy Z Fold7. Bukan sekadar memegang perangkat baru, tetapi mencoba gimana smartphone lipat ini dipadukan dengan Galaxy AI dan Google Gemini untuk menemani aktivitas sehari-hari.
Ketika Layar Lipat Bertemu AI
Samsung Galaxy Z Fold7 jelas mencuri perhatian dengan kreasi lipatnya nan semakin ramping dan elegan. Tapi selama di Jeju, fokusnya bukan hanya soal kreasi alias hardware, melainkan gimana AI benar-betul dihadirkan untuk membikin perangkat ini terasa lebih individual dan produktif.
Salah satu nan paling menarik adalah pengalkondusif mencoba Gemini Live, fitur terbaru dari Google Gemini nan memungkinkan pengguna berbincang secara real-time layaknya berbincang dengan asisten pribadi. Di layar besar Fold7, intertindakan ini jadi terasa natural dan nyaman. Misalnya, saat saya mau tahu rekomendasi hidden gems di Jeju, Gemini Live bisa memberikan jawaban lengkap, apalagi dengan saran aktivitas nan sesuai dengan profil perjalanan saya.
Formula Prompt: Persona + Context + Task + Format
Dalam sesi presentasi, Samsung apalagi mengajarkan langkah membikin prompt nan efektif agar hasil dari Gemini benar-betul sesuai kebutuhan. Rumusnya sederhana:
- Persona → siapa kita alias peran apa nan kita mau AI pahami
- Context → info relevan nan menjelaskan situasi
- Task → petunjuk jelas apa nan kudu dilakukan
- Format → hasil dalam corak apa nan kita inginkan
Contoh nyatanya, di salah satu slide, ditunjukkan prompt: “Saya adalah solo traveler. Saya mau liburan ke Jeju selama 5 hari 4 malam. Buatkan saya itinerary untuk mengunjungi beragam tempat berhistoris di Jeju dalam format tabel.” Hasil nan keluar jauh lebih rapi, detail, dan personal.
Buat saya pribadi, bagian ini terasa penting. Bukan hanya menjual AI sebagai gimmick, tetapi Samsung mau pengguna benar-betul belajar “cara ngobrol” dengan AI sehingga perangkat bisa bekerja maksimal.
Evolusi Galaxy AI dan Fitur Favorit Pengguna
Samsung juga memaparkan perjalanan Galaxy AI nan dimulai Januari 2024 dengan peluncuran ponsel AI pertama, lampau terus berkembang hingga sekarang terintegrasi di beragam perangkat Galaxy termasuk foldable, tablet, hingga Galaxy Watch.
Menariknya, dari info Samsung, ada Top 5 fitur Galaxy AI nan paling sering dipakai pengguna seri Fold dan Flip, yaitu:
- Circle to Search
- Writing Assist
- Photo Assist
- AI Wallpaper
- Generative Edit
Di Galaxy Z Fold7, penggunaan AI meningkat hingga 1,26 kali lipat dibanding seri sebelumnya. Artinya, memang ada kaitan antara layar besar dengan kenyamanan menggunbakal AI.
Samsung & Google: Kolaborasi untuk Masa Depan
Kehadiran Gemini di Galaxy Z Fold7 bukan sekadar tambahan aplikasi melainkan bagian dari strategi Samsung dalam memperkuat posisinya di pasar smartphone premium. Dengan layar besar dan form factor lipat, Fold7 memberi ruang lebih luas bagi AI untuk berintertindakan secara lebih mendalam dengan penggunanya.
Ilham Indrawan, MX Flagship Category Management Lead at Samsung Electronics Indonesia, menjelaskan bahwa pengalkondusif Galaxy AI sekarang juga membawa Gemini sejak seri S25 sebagai bentuk komitmen untuk menghadirkan AI nan tidak hanya mendukung produktivitas tetapi juga produktivitas dan komunikasi.
Menurutnya Samsung begitu masif mengampanyekan Gemini lantaran Galaxy AI nan dihadirkan berkarakter kontekstual dan multimodal dengan Gemini di baliknya, sehingga pengalkondusif nan ditawarkan bisa menyatu dengan ekosistem Galaxy nan sudah ada.
Ia juga menekankan bahwa integrasi Galaxy AI dan Gemini membikin penggunaan foldable device menjadi berbeda dibanding perangkat lain lantaran bisa memaksimalkan produktivitas sehari-hari mulai dari writing assist hingga note assist.
Jeju, AI, dan Sebuah Cerita Baru
Menggunbakal Galaxy Z Fold7 di Jeju memberi kesan berbeda. Dari menyusun itinerary, mencari cerita di kembali Yongduam: Dragon Head Rock, hingga tips mengambil foto estetik di Biwon, semua bisa saya lakukan hanya dengan satu perangkat. Layar lipat membikin pengalkondusif ini lebih leluasa, sementara AI menjadikan intertindakan terasa personal.
Seolah Samsung mau menunjukkan, masa depan smartphone bukan lagi sekadar soal spesifikasi kamera alias prosesor, melainkan soal gimana AI + layar lipat bisa menjadi mitra perjalanan, mitra kerja, sekaligus mitra imajinatif nan menyatu dalam keseharian kita.