Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump nan melancarkan serangan terhadap akomodasi nuklir Iran.
Mengutip middleeastmonitor dalam sebuah pernyataan video nan dirilis Minggu waktu setempat, Netanyahu menyebut tindakan Trump sebagai keputusan nan "berani" dan menyatakan bahwa kekuatan kudu datang sebelum perdamaian.
“Selamat, Presiden Trump. Keputusan Anda nan berani untuk menargetkan akomodasi nuklir Iran dengan kekuatan besar dan betul dari Amerika Serikat bakal mengubah sejarah,” ujar Netanyahu dalam pernyataan video nan dikutip Anadolu.
“Sejarah bakal mencatat bahwa Presiden Trump bertindak untuk mencegah rezim paling rawan di bumi mempunyai senjata paling rawan di dunia,” tambahnya.
Baca Juga: Ali Khamenei Tunjuk 3 Calon Penggantinya di Tengah Ancaman Pembunuhan Israel
Serangan Gabungan AS-Israel ke Tiga Fasilitas Nuklir Iran
Presiden Trump mengonfirmasi bahwa militer AS telah bekerja sama dengan Israel dalam melancarkan serangan terhadap akomodasi nuklir Iran. Dalam unggahannya di platform Truth Social, Trump menyatakan bahwa operasi militer telah menyasar tiga letak utama: Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Menurut laporan dari Fox News, serangan tersebut melibatkan enam peledak penembus bunker nan dijatuhkan oleh pesawat siluman B-2 ke akomodasi Fordow.
Sementara itu, puluhan rudal jelajah Tomahawk diluncurkan dari kapal selam AS ke arah akomodasi nuklir di Natanz dan Isfahan. Trump mengungkap rincian serangan ini dalam wawancara dengan pembawa aktivitas Sean Hannity.
Menurut saluran buletin Israel, Channel 14, Netanyahu dan Trump melakukan percakapan telepon setelah serangan dilancarkan. Tidak dijelaskan secara rinci isi pembicaraan tersebut, namun hubungan erat antara kedua pemimpin ini kembali menjadi sorotan dalam dinamika bentrok Timur Tengah.
Israel Naikkan Status Siaga, Aktivitas Publik Dibatasi
Sebagai akibat langsung dari serangan tersebut, militer Israel mengumumkan peningkatan status siaga di seluruh wilayah. Kegiatan pendidikan dihentikan, perkumpulan massa dilarang, dan seluruh pekerjaan non-esensial ditangguhkan hingga situasi dinyatakan aman.
Baca Juga: Dunia Terbelah! Ini Reaksi Keras Pemimpin Dunia atas Serangan AS ke Iran
Langkah ini menunjukkan kekhawatiran Israel atas kemungkinan jawaban dari Iran, nan selama ini mempunyai keahlian militer nan cukup signifikan dan jaringan sekutu regional nan luas, termasuk kelompok-kelompok bersenjata di Lebanon, Suriah, dan Yaman.
Serangan campuran AS dan Israel terhadap Iran menandai eskalasi terbesar dalam bentrok antara ketiga negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Para pengamat memperingatkan bahwa tindakan ini dapat memicu ketegangan regional nan lebih luas, mempengaruhi stabilitas global, serta pasar daya dunia.
Komunitas internasional, termasuk PBB dan Uni Eropa, menyerukan agar semua pihak menahan diri dan menghindari langkah-langkah nan dapat memperburuk situasi di kawasan.