CEKLANGSUNG.COM – Apa nan bakal terjadi jika Google akhirnya memutuskan untuk meninggalkan salah satu mitra terdekatnya dalam pengembangan chipset? Bocoran terbaru mengindikasikan perihal itu mungkin terjadi, dengan Google Pixel 11 dikabarkan bakal beranjak dari modem Samsung ke solusi dari MediaTek. Perubahan strategis ini bisa menjadi jawaban atas dua keluhan terbesar pengguna Pixel: masa pakai baterai dan masalah konektivitas.
Menurut info nan dibagikan oleh tipster Mystic Leaks di Telegram, chip Tensor G6 nan bakal datang tidak lagi berjuntai pada perangkat keras Samsung. Alih-alih menggunbakal modem Exynos nan selama ini menjadi andalan, Google dikabarkan sedang menguji modem M90 dari MediaTek nan diumumkan awal tahun ini. Ini bakal menjadi pertama kalinya Google menggunbakal komponen MediaTek dalam ponsel flagship-nya.
Bagi nan belum familiar, Tensor G5 nan tetap digunbakal saat ini tetap mengandalkan modem Exynos 5400 dari Samsung untuk menangani konektivitas seluler. Padahal, modem pengganti dari MediaTek ini menjanjikan kecepatan unduh puncak hingga 12Gbps, efisiensi daya nan lebih baik, serta support bawaan untuk dual SIM 5G dan konektivitas satelit.
Jika bocoran ini terbukti benar, ini menumpama pemisahan nan bersih dari modem Exynos Samsung nan selama ini dituding sebagai biang kerok panas berlebih dan royal baterai selama penggunaan 5G. Padahal, Google sudah beranjak ke proses 3nm TSMC pada Tensor G5 saat ini, namun chip buatan mereka tetap belum bisa menyaingi performa seri Snapdragon Qualcomm.
Dengan berkolaborasi berbareng MediaTek, Google tampaknya mengambil pendekatan nan lebih praktis – meningkatkan efisiensi tanpa kudu membangun ulang arsitektur Tensor dari nol. Pixel 11 nan diharapkan debutnya pada akhir 2026 bisa menikmeninggal daya tahan dan konektivitas nan lebih baik berkah modem baru MediaTek ini.
Perjalanan Google dalam pengembangan chipset sendiri memang menarik untuk disimak. Setelah bertahun-tahun berjuntai pada Qualcomm, perusahaan raksasa teknologi ini memutuskan untuk mengembangkan chipset Tensor sendiri dengan berkolaborasi berbareng Samsung. Namun, kerjasama ini rupanya tidak sepenuhnya mulus.
Modem Exynos dari Samsung sering dikeluhkan lantaran menyebabkan perangkat menjadi panas dan sigap menghabiskan baterai, terutama saat digunbakal dengan jaringan 5G. Padahal, seperti nan kita ketahui dari harga Google Pixel di Indonesia nan mencapai belasan juta rupiah, konsumen berambisi mendapatkan pengalkondusif premium tanpa kompromi.
Beralih ke MediaTek bisa menjadi langkah strategis bagi Google. Perusahaan Taiwan ini telah membuktikan keahlian mereka dalam menghadirkan solusi modem nan efisien dan andal. Modem M90 nan dikabarkan bakal digunbakal tidak hanya menawarkan kecepatan tinggi, tetapi juga efisiensi daya nan lebih baik – kombinasi nan selama ini didambbakal pengguna Pixel.
Dampak pada Pengalkondusif Pengguna
Lalu, gimana perubahan ini bakal memengaruhi pengalkondusif Anda sebagai pengguna? Pertama, masa pakai baterai nan lebih panjang. Dengan modem nan lebih efisien, Anda bisa menggunbakal Pixel 11 lebih lama tanpa kudu cemas kehabisan daya di tengah aktivitas penting.
Kedua, konektivitas nan lebih stabil. Modem MediaTek M90 menjanjikan performa nan konsisten di beragam kondisi jaringan, mengurangi kemungkinan dropped calls alias hubungan internet nan terputus-putus. Fitur dual 5G SIM juga bakal memudahkan Anda nan menggunbakal dua nomor sekaligus.
Ketiga, support konektivitas satelit. Dalam situasi darurat di mana sinyal seluler tidak tersedia, fitur ini bisa menjadi penyelamat. Meskipun mungkin tidak sekomprehensif fitur keselkajian di Apple Watch Series 11, kehadiran konektivitas satelit tetap menjadi nilai tambah nan signifikan.
Google sendiri tampaknya sudah mempersiapkan fondasi untuk peningkatan daya tahan baterai ini. Perusahaan meningkatkan kapabilitas baterai dari 4.700 mAh pada Pixel 9 menjadi 4.970 mAh pada Pixel 10. Dengan kombinasi kapabilitas baterai nan lebih besar dan modem nan lebih efisien, Pixel 11 berpotensi menawarkan runtime nan jauh lebih panjang.
Tantangan dan Harapan
Namun, tidak semua pengguna langsung optimis dengan perubahan ini. Pengalkondusif dengan Tensor G5 nan beranjak ke proses 3nm TSMC hanya membawa peningkatan nan moderat, bukan lompatan besar nan diharapkan banyak orang. Pertanyaannya sekarang: seberapa besar modem M90 MediaTek bisa mengubah cerita ini?
Beberapa pengguna tetap trauma dengan pengalkondusif menggunbakal perangkat dengan chipset MediaTek di masa lalu, meskipun kudu diakui bahwa kualitas produk perusahaan ini telah meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Seperti nan pernah kita lihat dalam pertimpalan kamera HTC U11 dengan Pixel, terkadang underdog bisa memberikan kejutan.
Integrasi antara chipset Tensor dan modem MediaTek juga menjadi tantangan tersendiri. Google perlu memastikan bahwa kedua komponen ini bekerja sama dengan mulus tanpa menimbulkan masalah kompatibilitas alias konsumsi daya nan tidak efisien.
Yang jelas, keputusan Google untuk mempertimbangkan MediaTek menunjukkan bahwa perusahaan ini serius mau memperbaiki kelemahan-kelemahan nan selama ini menghantui lini produk Pixel. Dengan waktu pengembangan nan tetap cukup panjang hingga peluncuran Pixel 11 pada 2026, Google mempunyai kesempatan untuk menyempurnbakal integrasi ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang kemungkinan peralihan ini? Apakah ini bakal menjadi langkah tepat bagi Google, alias justru membawa akibat baru? Satu perihal nan pasti – persaingan dalam bumi chipset smartphone semakin panas, dan konsumenlah nan bakal menuai manfaatnya.